Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Cukup

"For the love of money is a root of all evils - akar dari semua kejahatan adalah cinta uang." - Timothy Book

Kapan Anda terakhir mengucapkan kata "cukup"? Kemarin, seminggu lalu, sebulan, atau sometimes di tahun yang sudah kita lewati?

Jujur, kita lebih gampang untuk mengatakan cukup, manakala sesuatu terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita atau kita tidak confortable untuk menjalaninya. L ihatlah di sinetron-sinetron, adegan kekerasan dan penyiksaaan biasanya dilengkapi dengan teriakan "Cukuup! cukup!" dari si korban. Atau Anda tidak suka dengan polah anak yang keterlaluan, Anda akan menghardik dengan kata-kata, "Cukup Aldo!" dan seterusnya.

Jarang kita mengatakan cukup, kalau sesuatu yang enak sedang berlangsung. Paling-paling Anda akan bilang, "Cukup," bila ditawarkan tambahan minuman atau makanan dan Anda merasa sudah kenyang. Kata cukup yang Anda katakan pun sebagai bentuk reaksi dan antisipasi akan ketidaknyamanan yang mungkin terjadi, yaitu kekenyangan.

Kutipan hari ini mengingatkan bahwa manusia tidak pernah merasa cukup dengan uang. Kecepatan keinginan dan kebutuhan melampaui kecepatan kemampuan dan pendapatan kita, sehingga kita tid ak pernah merasa cukup. Padahal rasa tidak cukup akan membawa kita kepada orientasi prioritas dan passion kita terhadap sesuatu yang dapat menaikkan daya beli yaitu uang. Padahal lagi, "cinta uang" merupakan akar segala kejahatan.

Kapan Anda merasa cukup? Selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.