Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Alas(an)

"Alas dan Alasan adalah dua kata 'bersaudara' yang dicari orang bila kepepet."

Alas dan Alasan sama-sama dicari orang kalau sedang kepepet. Anda nggak kebagian tempat duduk dan harus duduk di lantai, maka Anda perlu alas duduk. Ada barang kotor yang hendak Anda taruh di atas meja, maka Anda juga perlu alas, supaya meja tidak kena kotorannya. Sedangkan alasan sama saja. Datang telat, lupa mengerjakan sesuatu, merusak barang tanpa sengaja, semuanya memerlukan alasan.

Tahukah Anda bila Alas dan Alasan bisa "dibuat" dan "dibuat-buat"? Karpet atau tikar adalah alas duduk resmi yang memang dibuat untuk alas di lantai. Sedangkan koran bekas bisa dibuat-buat menjadi alas duduk bila sedang kepepet. Bagaimana dengan alasan? Anda juga bisa membikin-bikin alasan. Konon manusia sekarang semakin pintar menciptakan alasan. Tujuann ya bisa negatif, bisa positif tergantung bagaimana konteks alasan itu dibuat(buat). Almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX ketika menolak untuk dicalonkan kembali menjadi Wakil Presiden menyampaikan alasan "Mata saya tidak awas lagi, untuk memegang jabatan ini!" Bagi orang awam, kedengarannya pernyataan ini biasa-biasa saja karena memang Sultan sudah relatif tua waktu itu. Namun demikian, bagi mereka yang mengerti politik, pernyataan "tidak awas" itu bisa ditafsirkan berbeda-beda. Antara lain, alasan sesungguhnya beliau menurut mereka bukan karena kesehatan matanya secara harafiah, tetapi alasan yang dibuat(buat), yang dalam bahasa sinyal politik itu akan dipahami mendalam hanya oleh mereka yang terlibat dalam permainan politik waktu itu.

Merekayasa alasan dalam satu dua kasus bolehlah, asal reasonable dan justified. Tetapi kalau merekayasa alasan menjadi sebuah profesi dan habit --selalu mencari-cari alasan untuk setiap hal yang dilakukan, maka bantuan professional diperlukan. Anda perlu konseling dan bahkan terapi.

Setiap masalah perlu pemecahan, bukan sekedar alasan. Daripada membuang-buang energi untuk merekayasa alasan, ada baiknya energi yang ada dipakai untuk menemukan solusi yang tepat.

Selamat pagi dan selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.