Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Informasi

"Sedikit informasi lebih baik daripada tidak ada sama sekali, tetapi informasi yang setengah-setengah adalah kejahatan. Bukankah separuh benar berarti bukan kebenaran, tetapi kebohongan?"

Seorang penderita pasien kanker payudara datang ke seorang dokter syaraf Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta. Tangan kanannya lumpuh setelah diakukan penyinaran ke dua puluh di tahap penyinaran yang kedua. Sebenarnya penyinaran tahap kedua ini bertujuan sekedar untuk mengeringkan sisa luka yang ada. Dan para dokter yang merawat pasien ini sudah mengindikasikan bahwa kanker yang semula sudah mencapai stadium 4 --di mana sel kanker sudah sampai ke hati dan tulang-- sudah tidak kelihatan aktif. Harapan untuk sembuh pasien itu sedemikian besar, sehingga kelumpuhan itu sungguh-sungguh merisaukan hatinya. Ada dugaan kelumpuhan itu merupakan efek samping penyinaran yang justru hanya untuk menegringkan luka, tetapi dugaan lain adalah sel-sel kanker itu justru diam-diam telah merambah tulang kembali dan sekarang malah bahkan menyerang syaraf tangannya.

Setelah panjang lebar pasien itu menceritakan perjuangannya untuk sembuh, sang dokter bertanya kepada pasien itu, "Pemeriksaan bisa dilakukan untuk memastikan apakah memang sel kanker sudah merusak syaraf atau tidak. Tetapi sebelum semua pemeriksaan dilakukan, pertanyaan saya, apakah hasil pemeriksaan ini --entah apa pun hasilnya nanti-- akan melegakan ibu, membantu ibu untuk tetap bersemangat atau justru sebaliknya?"

Keterbukaan informasi memang menjadi kebutuhan manusia, tetapi akibat keterbukaan itu memang bermata dua. Bisa menjadi baik, diterima baik, atau justru sebaliknya, bertambah tidak baik. Dalam kasus pasien kanker di atas, pertanyaan sang dokter relevan. Kalau pun ia tahu bahwa kanker ternyata sudah menjalar sampai tulang, hati dan syaraf, apakah kejelasan informasi itu akan membuatnya lebih baik dalam menghadapi penyakitnya, atau sebaliknya?

Mesin pencari internet Google misalnya, menghadapi masalah besar ketika belum lama ini memutuskan untuk memenuhi permintaan pemerintah China dengan cara membuat versi Google yang sudah disensor, untuk pasar China. Bagi para penganut kebebasan informasi, ini sebuah kemunduran besar. Bagaimana mungkin Google sebagai penyedia jasa pencarian informasi internet dunia tunduk kepada sebuah rezim pemerintahan? Banyak hal yang mungkin menjadi pertimbangan Google, salah satunya adalah pertimbangan potensi pasar yang besar di China.

Berpikir mengenai kebebasan informasi, sampai sejauh mana sebenarnya manusia mempunyai kebebasan untuk mendapatkannya? Tak terbataskah? Atau sebaliknya? Dan siapa yang bertanggungjawab untuk menyatakan informasi ini boleh dan yang lain tidak? Dalam hal kebebasasa n informasi di internet, nyaris manusia tanpa batas bisa mendapatkan informasi apa pun yang tersedia. Tetapi dalam kenyataannya, baik kasus pasien kanker itu maupun di dunia maya internet, manusia memang tidak selalu siap untuk menerima informasi apa adanya.

Bagaimana Anda menyikapi informasi yang datang dalam berbagi skala dan bentuk? Apakah Anda sadar, informasi dan kebenaran kadang justru malah menyakitkan? Apakah kita justru menjauhi kebenaran dan lebih menyukai hidup dalam "kebohongan-kebohongan" --dengan berbagai macam dalihnya? Bagaimana pun kita tidak bisa memilih informasi apa yang akan datang kepada kita. Yang kita perlukan adalah kedewasaan untuk menyikapinya.

Selamat pagi, selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.