Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

(P)ujian

"Pujian perlu untuk membangun motivasi, tetapi pujian tidak mengajarkan sesuatu yang baru kepada kita."

Siapa yang tidak senang mendapatkan pujian atau penghargaan? Semua orang tentu suka dipuji atau merasa dihargai. Sekecil apa pun itu. Dalam teori psikologi positif, pujian dan penghargaan sangat diperlukan dalam membangun karakter positif seseorang dan lingkungannya. Pertama, pujian atau penghargaan akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri seseorang. Jika Anda mempunyai anak kecil, cobalah biasakan untuk memberikan kata-kata positif berupa pujian atau sikap penghargaan terhadap suatu hal yang sudah mereka lakukan. Dorongan positif seperti itu akan memberikan penguatan serta pembentukan "pola permanen" dalam otak anak, sehingga kecenderungan positif akan muncul; yang seterusnya tentu akan membentuk perilaku positif anak pula. Bukankah lumba-lumba di Ancol yang begitu "cerdas" mengikuti perintah pelatih, sebenarnya merupakan hasil dari pembiasaan dalam memberikan penghargaan ini?

Kedua, pujian dan penghargaan yang Anda berikan kepada orang lain secara spontan dan "genuine" akan memberikan aura positif bagi lingkungan Anda. Kata-kata "Bagus!", "Wow, terimakasih!" akan sangat berarti bagi anak buah dan seluruh tim kerja Anda. Saya menyadari bahwa dalam kultur budaya kita, pemberian apresiasi ini masih "malu-malu" dilakukan. Berbeda misalnya bila Anda lihat dari teman-teman kita dari budaya barat umumnya, mereka lebih ekspresif dalammemberikan appresiasi. Misalnya lontaran kata-kata "Awesome!", "Perfect!", "Wonderful!", "Good job!" sering kita dengar.

Tetapi Anda juga perlu hati-hati dalam memaknai sebuah pujian. Dalam kata "pujian" terdapat kata "ujian" (dengan menghilangkan huruf "P" di depan). Artinya, bagi seseorang pujian justru bisa menjadi sebuah ujian baginya. Bagi yang secara mental tidak siap, pujian yang berlebih akan justru menenggelamkannya ke dalam bayang-bayang kesuksesan semu. Karena sesungguhnya, pujian yang kita terima adalah untuk sesuatu hal yang sudah terjadi di waktu yang sudah lewat. Ia tidak mengajarkan sesuatu yang baru untuk kita. Bukankah "past successes do not guarantee future successes"?

Oleh sebab itu, berhentilah menikmati pujian, jika pujian itu justru akan menenggelamkan Anda ke sukses masa lalu. Selain pujian, ada baiknya kita juga menerima (dan memberi) menerima kritik serta saran yang justru akan membangun kita, mendorong kita untuk belajar sesuatu yang baru. Jadi jangan takut menerima kritik. Itu adalah hadiah terbaik untuk perkembangan diri kita, selain pujian sewajarnya yang kita terima.

Selamat pagi dan selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.