Jalan tol di Indonesia kebanyakan menggunakan nama-nama tertentu untuk menandai nama jalan maupun pintu keluar-masuknya. Tol Jagorawi, Tol Cikampek, Pintu Tol Bekasi Barat, Pintu Tol Cibubur, Pintu Tol Taman Mini dan seterusnya. Beberapa negara barat menggunakan angka untuk menyebut nama highway dan exit-nya. Masing-masing kebudayaan memang mempunyai kebiasaan dalam hal mengingat dan mengasosi asikan arah. Kebingungan bisa terjadi seandainya kita terpaksa harus melewati jalan dengan nama dan arah yang berbeda dengan kebiasaan yang sudah biasa dilakukan.
Belum lama ada kejadian sepasang pengantin yang sudah lama tinggal di luar negeri melangsungkan pernikahannya di Indonesia. Ketika harus berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memulai perjalanan bulan madunya, mereka bisa kesasar sampai Tol Jagorawi! Tentu mereka tertinggal pesawat. Petunjuk arah yang ada di jalan-jalan tol di Jakarta barangkali sangat membingungkan bagi mereka.
Bicara soal arah, sesungguhnya semua makhluk hidup di dunia ini bebas memilih arah kehidupannya sendiri. Uniknya, Tuhan memberikan arah yang khas bagi ciptaannya. Kita tahu, semua daun tumbuhan yang ada di bumi ini bergerak ke arah sinar matahari. Akar bergerak ke bawah tanah untuk men cari makanan. Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ombak laut selalu bergulung ke tepian pantai. Demikian juga setiap benda yang kita lempar pasti akan bergerak jatuh ke tanah, sebuah arah universal yang berlaku bagi benda-benda di atas bumi ini. Kita menamakannya gravitasi.
Manusia demikian halnya. Ada arah universal kemana manusia akan menuju yaitu gravitasi kematian. Sesuatu yang bagi sebagian orang menakutkan, terlebih bagi mereka yang selama hidup kehilangan arah kehidupannya.
Apakah Anda kehilangan arah? Hanya ada satu sosok universal yang dapat menolong Anda, yang kepadanya semua manusia mengarahkan hatinya, satu nama yang semua umat menyebutnya: Tuhan.
Selamat pagi, selamat bekerja g