Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Naluri

"Kemajuan, kesuksesan dan kenikmatan yang kita raih dapat menguburkan kita ke 'tanah pemakaman' yang disebut comfort-zone."

Beberapa saat sebelum badai Tsunami menerjang Aceh dan beberapa belahan dunia yang lain, seorang korban di Aceh yang berhasil selamat menuturkan di sebuah harian bahwa ia sempat curiga dengan burung-burung yang berwarna putih berterbangan. "Pertanda buruk," katanya sambil berbalik arah menuju bukit. Benar, beberapa saat kemudian air laut meluap di depan mata. Rupanya binatang mempunyai naluri yang baik akan tanda-tanda alam. Di Sri Lanka, seperti dilaporkan CNN, juga jarang ditemukan bangkai binatang, meskipun jasad manusia bertumpuk di mana-mana. "No elephants are dead, not even a dead hare or rabbit. I think animals can sense disaster. They have a sixth sense. They know when things are happening," kata H.D. Ratnayake, Deputy Director of Sri Lanka's Wildlife Department, seperti dikutip CNN.

Lain lagi dengan apa yang dilaporkan New York Post - Online Edition. Beberapa sukarelawan penyayang binatang yang juga bergerak setelah badai Tsunami itu menemukan kenyataan bahwa justru yang banyak menjadi korban adalah binatang piaraan di rumah-rumah, jarang ditemukan korban dari binatang liar. "Wild animals seemed to sense the massive tidal wave approaching, and escaped to higher ground. But many pets refused to abandon their human owners, and livestock was often penned or tied down and could not escape," kata seorang an animal-welfare experts said seperti dutilis New York Post - Online Edition.

Menarik, beberapa binatang piaraan segan untuk meninggalkan rumah pemiliknya dan mati bersama-sama dengan tuannya. Di satu sisi ini bisa kita pahami sebagai bentuk 'kesetiaan', di pihak lain --ini yang saya duga-- binatang piaraan itu sudah "mati rasa" instingnya dibanding binatang sejenis yang masih ada di hutan belantara. Barangkal i mereka sudah terlalu lama menjadi binatang piaraan, sehingga tidak bisa bergerak dari daerah "comfort-zone"-nya. Film kartun Mandagaskar menggambarkan dengan gamblang sindiran ini, yaitu dengan kisah menarik petualangan penghuni kebun binatang yang terpaksa harus masuk ke hutan belantara. Kikuk, karena mereka keluar dari "comfort-zone".

Dalam hal tertentu, kemajuan, kekayaan, karir, status sosial yang diciptakan dan diraih manusia telah menciptakan jebakan kepada dirinya sendiri. Seperti halnya nasib binatang piaraan itu, manusia pun akhirnya mati terkubur bersama sesuatu yang diciptakan dan diraihnya, di tanah yang disebut "comfort-zone" itu. Manusia lupa, bahwa mereka harus tetap melakukan sesuatu. Terus menerus, karena dalam hal itulah manusia diciptakan.

Selamat pagi, selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.