Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

Pertolongan

"Hanya mata penderitaan yang bisa melihat dengan jelas keindahan sebuah pertolongan. Tetapi Anda tidak perlu menderita untuk mengerti arti sebuah pertolongan."

Pagi hari ini, di tengah hujan lebat kami terlibat insiden kendaraan. Karena menghindari kemacetan di tengah jalanan kampung yang sempit, mobil kami terperosok ke parit. Roda kiri depan-belakang terbenam 3/4-nya membuat mobil menjadi miring 40 derajad ke kiri, sementara roda penggerak depan slip setiap kali pedal gas diinjak. Semakin kami mencoba mengeluarkannya, roda mobil makin tertancap dalam di parit. Kepanikan terjadi, karena di dalam mobil kami ada 5 orang penumpang termasuk isteri, dua anak kami yang berusia 7 tahun dan bayi 11 bulan serta ibu mertua. Anak saya yang pertama harus sekolah, sementara saya dan isteri sebenarnya juga terburu-buru berangkat kerja.

Saya minta isteri mengambil alih kemudi dan saya berusaha mengganjal roda dengan batu-batuan dan dahan yang ada disekitar. Tidak banyak menolong, meski baju saya sudah penuh lumpur. Mobil tetap tidak terangkat. Kami menjadi tontonan menarik bagi kendaraan lain yang lalu lalang. Entah apa yang mereka pikirkan tentang kami.

Di tengah-tegah upaya ini, seorang pengendara sepedamotor behenti dan berusaha menolong. Tidak berhasil. Kemudian datang lagi beberapa pemuda sekitar yang juga berusaha menolong. Tidak berhasil. Kami memutuskan meminta bantuan mobil derek, dan kami mengucapkan terimakasih sambil memberikan uang rokok kepada beberapa pemuda yang sudah berupaya keras menolong. Setelah menerima uang mereka membubarkan diri, kecuali si pengendara sepedamotor yang masih tetap menemani saya sambil terus mencari akal bagaimana mengangkat mobil. Dalam hati saya merasa was-was dengan pengendara sepeda motor ini. "Jangan-jangan ia mengharapkan sesuatu dari apa yang saya alami ini." Namun saya berusaha berpikir positif, dan kami berdua terus bercakap-cakap sambil berusaha menambahkan batu-batuan ke dalam parit. Belakangan saya tahu ia petugas satpam di Blok M Plaza.

Ketika isteri belum berhasil menghubungi derek, tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil Panther mendekat dan menawarkan pertolongan. Seorang bapak keluar dan kemudian memberikan pertolongan dengan manarik mobil kami menggunakan kawat baja yang dimilikinya. Berhasil. Tentu kami sangat lega dan berterimakasih sekali untuk pertolongannya. Bapak itu --sayangnya saya lupa nama dan alamatnya, yang saya ingat mobil Panthernya berwarna hijau army dan berstiker lambang Aplha-Omega di kaca belakang-- di tengah hujan dan kondisi jalan becek dengan tulus menolong kami. Bahkan beliau menolak ketika saya tawarkan untuk membawa alat-alatnya untuk kami cuci terlebih dahulu sebelum saya antar ke rumahnya. Setelah mobil itu pergi, saya juga mengucapkan terimakasih kepada pengendara sepedamotor itu. Saya mengeluarkan dompet dan berusaha memberikan uang rokok, tetapi ia menolak dengan halus dan berlalu. Kecurigaan saya terhadap pengendara sepedamotor itu buyar.

Di sepanjang jalan menuju rumah kembali, saya kembali mendapatkan konfirmasi bahwa memang dalam melakukan sesuatu, orang dilatarbelakangi berbagai macam motivasi. Termasuk dalam hal menolong. Ada yang mengharapkan uang seperti beberapa pemuda yang tersenyum senang ketika saya beri uang rokok; ada yang memang bisa dan bersedia membantu seperti pengemudi Panther; dan ada juga yang dengan tulus berempati, meski tidak mampu menolong tetapi memastikan bahwa saya mendapatkan pertolongan seperti apa yang dilakukan pengendara sepedamotor itu.

Betapa saya selama ini juga cuek dengan kejadian semacam yang saya alami: saya sering tidak ambil pusing dengan ban mobil lain yang kempes atau mobil yang kejebak mobil lain di tempat parkir. Saya baru merasakan bahwa pertolongan sekecil apa pun sangat besar manfaatnya bagi mereka yang memang membutuhkan pertolongan.

Selamat pagi, selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.