Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Asli

"Seperti sebuah handphone, Anda bisa berganti-ganti "casing". Tetapi siapa Anda sesungguhnya bukan ditentukan oleh "casing" yang Anda pakai."

Perkembangan kosmetika wajah sedemikian dahsyat. Untuk wilayah yang luasnya tak lebih dari 80 sentimeter persegi itu manusia mempertaruhkan milyaran dollar untuk berbagai macam bentuk bisnis industri kosmetika dan alat kecantikan. Mulai dari alas bedak, lipstik, sampai eye-shadow. Jujur --terutama kaum perempuan-- berapa persen gaji Anda tiap bulan tersedot untuk urusan poles-memoles wajah ini?

Inikah potret manusia modern? Atau ini memang kecenderungan dasar manusia yang semakin hari semakin dimantapkan oleh kemajuan pemikiran dan tehnologi? Para wanita jaman dulu cukup menggunakan minyak cem-ceman untuk menghitamkan rambut. Sekarang cat rambut menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

Terlepas dari keberadaan industri kosmetika itu sendiri, agaknya manusia memang tidak bisa (dan tidak biasa) tampil apa adanya. Ketika flex wajah mulai muncul secara tergopoh-gopoh kaum perempuan menutupinya dengan alas bedak tebal, kalau tidak pergi ke special treatment. Kalau rambut mulai muncul uban, cat rambut pun menjadi penyelamat.

Dan itu tidak hanya terjadi dalam hal urusan penampilan fisik. Manusia juga banyak mengenakan "topeng-topeng" untuk menutupi (baca: menyembunyikan) perilaku negatif mereka. Orang banyak bermain sandiwara. Kepalsuan di mana-mana.

Oleh sebab itu tidak heran kalau saya yang jarang nonton tivi tiba-tiba terpaku kepada sebuah tontonan reality show yang bertajuk Taxicab Confession. Sebuah program serial panjang jaringan televisi kabel HBO yang mengetengahkan rekaman genuine para penumpang taksi yang diambil dari kamera tersembunyi. Serial itu telah merekam banyak percakapan dan perilaku apa adanya para penumpang taksi, apakah itu sekedar omongan biasa, gosip, isu politik, SARA, masalah seksual dan bahkan aksi-aksi ekstrem para penumpang taxi dengan acting dan angle yang benar-benar asli. Tentu para penumpang kemudian diberitahu bahwa mereka telah direkam dan diminta untuk menandatangani persetujuan untuk disiarkan. Sopir yang dipilih adalah "aktor" yang bisa memainkan perannya untuk mengarahkan dan menggiring pembicaraan atau bahkan mengkonfrontirnya mereka secara alami. Hasilnya luar biasa. Dalam sebuah episode saya melihat kisah penuturan penderitaan penjaja seks komersial waria yang diceritakan secara gamblang kepada "sopir taksi" yang tak lain adalah host acara itu. Begitu asli, begitu alami, dan sungguh-sungguh merupakan dokumentasi kehidupan riil manusia, tanpa "topeng-topeng"-nya.

Tetapi saya sadar kemudian, betapa pun rekaman yang disuguhkan itu asli, itu hanyalah sebuah tontonan. Di luar kotak ajaib televisi itu, bahkan di luar acara Taxicab Confession itu, manusia masih (dan akan selalu) sibuk dengan "topeng-topeng"-nya. Termasuk saya barangkali. Tidak tahu, berapa banyak "topeng-topeng" yang kita miliki ... dan kapan kita rela menanggalkan serta membuangnya satu per satu. Yang diperlukan hanya satu: keteguhan dan rasa percaya diri yang kuat.

Selamat pagi dan selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.