Seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) mengeluh kepada sesama Ketua RT dari kompleks perumahan lain yang mayoritas penduduknya bukan dari strata ekonomi yang mapan. "Heran, warga di RT sampeyan kok kompak banget!"
"Masa?"
"Bandingkan saja! lingkungan RT sampeyan kan bersih, teratur, dan hubungan antar tetangga kelihatan akrab," lanjutnya.
"Memang, biasanya lingkungan perumahan dengan strata ekonomi baik, warganya malah cuek! Mereka mengandalkan uang untuk hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan, keamanan dan ketertiban lingkungan. Tapi kalau giliran dimintai iuran untuk pemeliharaan jalan misalnya, mereka saling lempar, lho rumah saya lebih kecil dibanding sebelah, kenapa iuran perbaikan jalan sama?!"
"Hmm memang benar Pak ..."
Seorang punulis buku, Chie Nakane, yang menuliskan sejarah modernisasi Jepang dalam satu kalimatnya menuliskan kalimat menarik, "Orang bisa hidup tanpa s anak saudara, tetapi tidak bisa tanpa tetangga." Kalimat ini (meskipun didramatisir), memberikan pesan tersirat yang sangat kuat mengenai kebutuhan sosial masyarakat moderen yang semakin merosot. Percakapan dua Ketua RT yang pernah saya dengar di atas membuktikan hal itu bahwa manusia moderen dan materialistik akan semakin individualistik.
Bagaimana pun berlimpahnya Anda dengan harta kekayaan, atau betapa pun mandiri Anda saat ini, ingat pada saatnya nanti Anda tetap akan membutuhkan orang lain! Sama seperti masa balita kita, ketika usia kita semakin bertambah nanti, bantuan orang lain serta social support akan semakin kita butuhkan. Oleh sebab itu jangan mengandalkan harta kekayaan.
Selamat pagi dan selamat bekerja n