Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kacamata

"Segala yang kita lihat sehari-hari mempengaruhi pikiran kita; yang kita pikirkan membentuk perilaku kita; perilaku kita akan memjadi kebiasaan; dan kebiasaan kita akan membeberkan siapa kita sebenarnya."

Di sebuah optik terkenal, seorang karyawan pembeli sedang menimang-nimang sebuah frame kacamata merek terkenal. Sorang pria lain --saya duga teman kantornya-- mendampingi.
"Udah, ambil aja! pas jatuhnya di wajah kamu!" kata temannya itu.
"Mahal man!"
"Eh, kan bukan elu yang bayar ini, kan dituker full ama kantor!"
"Iya sih, tapi belon pernah pake fame semahal ini."
"Udah, nggak usah sok."

Pegawai optik yang melayani hanya senyum-senyum mendengar percakaan ini. Selama bertahun-tahun melayani pembeli kacamata bantu, ia sudah hapal betul dengan karakter para pembeli. "Kebanyakan orang kantoran semacam mereka nggak pernah nawar serius. Malah mereka sering sengaja minta kuitansinya ditulis lebih mahal, supaya mereka dapat 'uang ekstra' dari perusahaan." tutur pegawai optik itu setelah mereka berlalu.

Pantas negeri ini menjadi salah satu negara terkorup, pikir saya. Bagaimana tidak, lha wong kacamata yang dipakai sebagai alat bantu penglihatan saja hasil ngemplang, tentu alat bantu penglihatan itu tidak akan menjadi berkat dalam pekerjaan mereka. Malah ia akan menjadi alat bantu penglihatan iblis untuk "melihat" celah-celah per-kemplang-an lebih lanjut. Kita secara tidak langsung akan diarahkan untuk melakukan (kembali) hal-hal yang tidak baik. Bukankah sekali tercebur maka kita akan semakin "basah" karenanya? Demikian pula dengan kejahatan. Sekali Anda berkompromi dengan kejahatan, Anda akan terus diikat oleh kuasa kejahatan itu.

Seperti halnya mata, nurani kita dalam beberapa hal juga memerlukan alat bantu "penglihatan". Kita harus memastikan bahwa "kacamata nurani" yang kita pakai benar-benar "bersih". Apabila "kacamata nurani" yang kita pakai "kotor" maka tentu nurani kita tidak bisa "melihat" dengan baik.

Lalu, di mana kita bisa mendapatkan alat bantu penglihatan yang "bersih" bagi nurani? Ada banyak "optik" yang membagikan "kacamata nurani" itu secara gratis, yaitu tempat-tempat ibadah sesuai dengan keyakinan kita masing-masing. Di sana nurani kita akan disegarkan setiap saat, dan kita akan dilengkapi dengan "kacamata nurani" yang kita perlukan, melalui firman dan perenungan pribadi kita. Silahkan datang dan mendapatkannya.

Selamat pagi dan selamat bekerja g

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.