Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Takut

"Jangan takut untuk merasa takut. Perasaan takut kita justru bisa menjadi sahabat kita yang baik."

Suatu ketika, dalam sebuah acara kantor, kami mengundang Aa Gym. Sambil menunggu giliran beliau berbicara, kami bersantap malam bersama. Sudah bisa diduga, komunikasi jadi tidak imbang. Kami banyak "menginterogasi" beliau, dan beliau menjawab satu per satu pertanyaan kami dengan sabar dan penuh semangat. Pertanyaan kami beragam, mulai dari soal bagaimana mengelola jadwalnya yang padat sampai dengan bagaimana memelihara stamina tubuh.

Salah satu pertanyaan yang kami ajukan adalah, bagaimana Aa menggali ide bahan ceramah, menghayatinya, serta menyampaikannya dengan logika yang sangat baik tetapi tetap dengan bahasa yang sederhana. Salah satu trik, menurutnya adalah dengan mengalaminya sendiri. "Kalau saya mau bicara soal perasaaan takut, misalnya, maka saya harus tahu bagaimana sih rasanya takut itu ..." katanya. "Pada saat ceramah, gagasan akan mengalir begitu saja." demikian kira-kira penjelasan Aa.

Semua orang, berapa pun usianya, pasti memiliki rasa takut. Bahkan orang yang mengaku pemberani pun pasti mempunyai perasaan takut ini. Tetapi celakanya memang ada semacam "nota kesepahaman" manusia di dunia ini bahwa manusia penakut akan dianggap rendah dibandingkan dengan mereka yang disebut pemberani. Bukankah para pemberani di acara TV Fear Factor, bisa mendapatkan (baca: dihargai) 1 juta dollar untuk aksi-aksi berani mereka? Tetapi, sekali lagi jangan pernah merasa aneh jika Anda mempunyai perasaan takut.

Perasaan takut adalah manusiawi, dan justru perasaan takut kita bisa menjadi sahabat yang paling baik. Ia akan memberikan alert, memberikan peringatan akan satu hal dan kemudian mengarahkan kepada tindakan-tindakan apa yang harus kita tempuh. Dan semua itu berlangsung sedemikian cepat sehingga kita bahkan tidak menyadari bahwa kita justru sedang "dibimbing" oleh perasaan takut kita. Seorang rekan wanita merasa takut untuk menyetir kendaraan melewati perempatan Cempaka Putih karena banyak kasus perampasan terjadi di sana. Perasaan takutnya ini secara tidak disadari selalu mengarahkan dirinya mencari jalur alternatif yang lebih aman. Seorang eksekutif sangat takut gagal. Dan itu membuatnya ia sangat "alert" dengan faktor-faktor penyebab kegagalan, sehingga dalam proses pengambilan keputusan, sejauh mungkin ia menghindarkan diri untuk kompromi dengan faktor-faktor yang bisa menyebabkan kegagalan. Sebaliknya ia mengarahkan dirinya kepada aspek lain yang lebih mengarah kepada keberhasilan.

Jadi jangan takut untuk merasa takut. Yang Anda perlu takutkan adalah apabila Anda mulai ketakutan, karena ketakutan berbeda dengan perasaan takut. Secara psikis, seseorang dalam keadaan ketakutan dikategorikan tidak sehat, sedangkan sekedar merasa takut adalah wajar. Aa Gym justru menciptakan rasa takut untuk merasakan dan menghayati rasa takut itu, tetapi tidak menjadi ketakutan. Jadi sesungguhnya rasa takut kita adalah sahabat terbaik yang kita miliki.

Selamat pagi dan selamat bekerja g

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.