Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Investasi

"Bila Anda membutuhkan investasi yang paling aman, jangan berpikir untuk melakukannya di sektor properti, saham, atau pasar uang. Berinvestasilah di sektor perorangan, cukup dengan hubungan baik!"

Ada cerita menarik tentang seorang pedagang mie baso di sebuah kantin Sekolah Menengah Umum (SMU). Umurnya, 40 -an, berkeluarga dengan 2 anak.

Setelah tak berjumpa sekian tahun, seorang alumnus berkesempatan untuk mengunjunginya di kantin sekolah yang ternyata tidak banyak berubah. Ia menyempatkan diri mampir ke kantin karena mempunyai kenangan khusus kepada Pak Atmo, pedagang mie baso itu. Betapa ia sangat sabar dan penuh semangat melayani anak-anak SMU yang notabene bandel-bandel itu. Sekitar satu jam alumnus itu ngobrol kesana kemari dan bernostalgia.

"Yah, Bapak mah sudah hapal dengan tingkah kalian!" katanya ketika percakapan sampai ke suka-duka menghadapi anak-anak yang bandel, "Ambil baso 5 bilangnya 3 sering terjadi, yang nggak bayar juga banyak ... tapi ya syukur alhamdulilah, saya ng gak pernah tekor, bisa tetap ngebul dapur Bapak!"

Memang, jaman sang alumnus itu sekolah di situ, Pak Atmo ini terkenal sangat baik, sabar, sehingga banyak anak-anak yang justru memanfaatkannya. Ketika ditanya kenapa nggak takut rugi, "Mereka itu kan seperti anak-anak saya ... Kalau lapar yang silahkan makan, ndak apa-apa. Nggak tega saya."
"Lho tapi ada yang ngemplang!"
"Bapak percaya mereka bohong atau nggak bayar bukan karena kehendaknya sendiri, lebih karena keadaan. Kalau Bapak marah-marah, mereka malah nggak ke sini lagi, Bapak nggak bisa nasehatin mereka. Kalau soal rejeki Bapak mah udah ada yang atur!" katanya bijak, sambil tetap memancarkan sinar mata penuh semangat.
"Buktinya, anak-anak saya pada bisa lulus perguruan tinggi juga karena bekas murid di sini yang dulu suka ngemplang."
"Oh ya?"
"Mereka dibiayai oleh Raymond ... Ia sukses sekarang dan katanya berterimakasih untuk nasehat-nasehat yang Bapak berikan dulu. Begitulah, saya memang berprinsip sebisa mungkin baik terhadap semua orang."

Dalam perjalanan pulang, alumnus itu merenungkan kembali kisah Pak Atmo. Pedagang mie baso yang bisa mengantarkan kedua anaknya lulus perguruan tinggi. Bukan karena usaha mie basonya, tetapi karena kebaikan dan hubungan baik yang ia pelihara, bahkan dengan mereka yang suka menjahilinya. Sebuah "investasi" konsiten yang telah menghasilkan buah luar biasa! Maka, investasikanlah hubungan baik Anda mulai hari ini ...

Selamat pagi dan selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.