Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sendirian

"Tidak ada sesuatu di dunia ini yang bisa kita lakukan sendirian. Bahkan untuk urusan paling pribadi --buang air-- pun Anda membutuhkan bantuan. Langsung maupun tidak."

Alkisah, di sebuah kota terdapat warung makan yang terkenal dengan kelezatan makanannya. Bau masakan yang harum menyebar di sekitar warung, menyebabkan orang yang lewat sekitar warung makan itu tergerak untuk mampir. Namun demikian, pemilik warung makan itu dikenal sangat perhitungan. Jangankan mendapatkan air teh gratis, air putih pun harus bayar.

Suatu ketika, datanglah anak muda dan memesan satu piring nasi putih. "Hanya nasi putih? Tidak kah kau ingin mencicipi masakanku yang terkenal lezat?" tanya pemilik warung.
"Tidak, terimakasih. Engkau memang juru masak hebat, sehingga aku tidak perlu memesan lauk pauk, karena bau masakanmu cukup membuat nasi putih ini terasa lezat." kata anak muda itu.
"Jadi engkau hanya makan nasi putih dengan lauk bau masakanku?!" tanya pemilik warung makan itu tidak senang. "Kalau begitu, untuk bau yang engkau hirup, engkau harus membayar seperempat harga masakanku!"
"Ha?!" anak muda itu sejenak terbelalak kaget, tetapi ia segera menyadari bahwa seperti kata banyak orang, pemilik warung itu memang serakah. Dengan tenang ia kemudian berkata, "Baiklah, nanti akan aku bayar."

Pemilik warung tersenyum puas. "Hebat juga masakanku ... bahkan baunya pun bisa aku jual!" kata si pemilik warung dalam hati.

Ketika selesai memakan nasi putih, anak muda itu menghampiri si pemilik warung dan membayar seharga satu piring nasi. Pemilik warung tidak senang, "He anak muda, seperti aku telah katakan, engkau harus membayar lagi seperempat harga masakanku untuk bau yang telah engkau nikmati!"
"Baiklah," kata si anak muda sambil merogoh kantong dan mengambil beberapa keping rupiah serta kemudian menjatuhkannya ke atas meja, cring, cring, cring!, "Nah, karena aku hanya menikmati bau-bauan masakanmu, maka aku membayarnya dengan suara kepingan logam ini. Kamu sudah mendengarnya bukan? Lunas sudah!" katanya sambil memungut kembali kepingan logam itu dan ngeloyor pergi.

Pemilik warung makan pun terdiam tidak bisa berbuat apa-apa.

Adakalanya kita bertingkah seperti pemilik warung, dalam dongeng favorit masa kecil saya itu. Tidak rela orang lain ikut menikmati atau merasakan kesenangan dari apa yang kita lakukan atau sesuatu yang kita klaim sebagai bagian dari diri kita. Seolah-olah semuanya milik kita dan orang lain tidak berhak untuk menikmatinya. Bahkan untuk sesuatu yang tidak langsung kita lakukan sekali pun, seperti cerita bau masakan di atas. Apalagi untuk hal yang jelas-jelas merupakan hasil kerja keras kita, kemudian orang lain tanpa ikut bekerja menikmati hasilnya! Orang seperti ini masuk kategori orang yang "susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah".

Padahal jelas, keberadaan kita di dunia ini ada maksudnya. Bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi justru kita diciptakan untuk menjadi bagian dari umat di bumi yang seperti rangkaian elektronik, terkoneksi satu sama lain. Tidak ada satu pun di dunia ini yang Anda sungguh-sungguh bisa lakukan sendirian. Bahkan untuk urusan pribadi buang air kecil pun, Anda butuh tissue, air, tempat yang secara langsung maupun tidak, keterlibatan (baca: bantuan) orang lain (sudah) Anda rasakan.

Selamat pagi dan selamat bekerja n

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.