Google Groups Untuk berlangganan 'lightbreakfast', silahkan masukkan alamat email Anda dan klik tombol 'Berlangganan' sekarang!
Email:
Browse Archives at groups.google.com

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Ke-butuh(ingin)-an

"Kebutuhan manusia ada batasnya, tetapi keinginan tidak."

Ini kisah nyata, terjadi di tahun 2000-an. Seorang karyawan datang ke meja Manajer HRD. Ia bermaksud meminjam uang perusahaan. Alasannya, orangtuanya akan menjalani operasi kandung kemih beberapa minggu mendatang. Si Manajer HRD agak curiga karena dalam beberapa hari ini, setidaknya sudah ada 3 bank penerbit kartu kredit menanyakan soal keberadaan karyawan itu, berkaitan dengan tunggakan tagihan kartu kredit yang sudah beberapa bulan tidak terbayar.

Usut punya usut, ternyata si karyawan ini telah terlilit pinjaman kartu kredit. Tidak tanggung-tanggung, lima kartu kredit (heran juga, bisa sampai punya lima kartu kredit) yang dimiliki, semuanya mempunyai sisa tagihan yang sudah jatuh tempo di atas 5 juta rupiah. "Saya keenakan Pak!" katanya menyesal. "Belanja barang-barang yang sebenarnya tidak benar-benar saya butuhkan ... Saya tidak bisa mengontrol keinginan saya, Pak !"

Bicara soal kebutuhan dan keinginan, saya dan isteri pernah marah besar kepada anak kami yang baru kelas 2 Sekolah Dasar. Karena tidak sempat membawa bekal, kami memberikan sejumlah uang untuk membeli makan siang di kantin. Apa yang terjadi, uang tersebut malah dibelanjakan stiker dan permen! Alhasil sampai pulang sekolah, ia tidak makan siang. Kami tentu marah besar. Ia kami angap belum bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka jadilah malam itu kami bicara panjang lebar mengenai pentingnya membedakan keduanya.

Beberapa orang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Padahal sederhana saja. Soal makanan misalnya, karbohidrat merupakan kebutuhan tubuh kita. Soal dari mana karbohidrat itu akan diperoleh apakah dengan makan jagung bakar, jagung rebus, nasi goreng, nasi liwet, kentang atau singkong dengan segala bumbu dan variasi masakannya, tergantung keinginan dan selera kita. Nah kalau sudah bicara soal selera dan keinginan, tentu banyak konsekuensinya. Anda harus siap mengeluarkan uang lebih banyak bila makan singkong di restoran dibandingkan membeli dari pedagang kaki lima.

Jadi ada baiknya kalau kita senantiasa fokus kepada kebutuhan, bukan keinginan-keinginan kita. Kebutuhan itu adalah animal instink yang universal dan basic, sedangkan keinginan itu adalah khas milik manusia individual yang variasinya hanya dibatasi oleh keadaan ketika manusia sudah kehilangan keunggulannya sebagai manusia.

Selamat pagi dan selamat bekerja g

Tulisan terbaru lightbreakfast juga bisa Anda dapatkan melalui layanan email langsung dengan cara subscribe melalui panel Google Group yang tersedia di bagian bawah halaman ini.
© 2006, 2007 Setya Rahadi. Lightbreakfast, adalah catatan perenungan pribadi dengan pesan-pesan singkat, universal dan konstruktif untuk teman minum kopi di pagi hari. Layaknya fast-food, silahkan menyantapnya di tempat atau mengunduh - take away isi blog ini sesuka Anda. Cantumkan sumber apabila Anda mengutip dan mengirimkan ke pihak lain. Kisah-kisah yang dituliskan dalam lighbreakfast diilhami oleh penggalan kisah nyata sehari-hari, dengan penyesuaian seperlunya. Kadang nama tempat atau nama orang ditulis apa adanya, tetapi dalam banyak hal, untuk kepentingan privacy, nama tempat atau nama orang tidak disebutkan secara gamblang. Nama samaran banyak dipakai demi enaknya cerita. Mohon maaf untuk kesamaan tokoh, tempat dan cerita yang mungkin terjadi.